Cara efektif dan mudah mencegah penyakit gondongan

Gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi paramyxovirus. Virus ini dapat menyebar dengan cepat ke orang lain melalui tetesan air liur atau air liur penderita gondongan yang sedang bersin atau batuk. 

Penyakit gondongan dapat dicegah melalui upaya sederhana, yaitu dengan cara pemberian vaksinasi.

Infeksi virus ini dapat menyebabkan pembengkakan pada pipi dan rahang wajah. 

Untuk mengurangi risiko tertular penyakit ini, Sobat bisa menggunakan berbagai cara pencegahan penyakit gondongan yang efektif dan mudah diikuti.

Cara Mencegah Gondongan yang Perlu Diterapkan

Seperti yang diketahui, virus penyebab gondongan dapat dengan mudah menyebar melalui udara. Oleh karena itu, cara mencegah gondongan perlu diterapkan oleh siapa pun, termasuk penderitanya. 

Berikut beberapa cara efektif mencegah penyakit gondongan:

1. Gunakan masker

Virus penyebab penyakit gondongan dapat menular melalui air liur orang yang sakit, seperti melalui pembicaraan, batuk, dan bersin. Untuk mencegah penularan virus, masyarakat yang sakit dan sehat diimbau untuk memakai masker, terutama di tempat umum.

Pastikan masker yang digunakan memiliki daya perlindungan yang kuat. Hal ini diperlukan untuk mengurangi risiko penularan virus melalui udara.

Baca juga : 4 Kiat Profesional untuk Menjaga Kulit Tetap Segar dan Cerah di Musim Panas

2. Cuci tangan secara teratur

Sangat dianjurkan untuk mencuci tangan sebelum atau sesudah makan, setelah keluar dari toilet, atau setelah menyentuh benda dan barang di sekitar. Cuci tangan yang tepat perlu dilakukan selama kurang lebih 40 detik dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir.

3. Gunakan pembersih tangan.

Jika sobat sedang bepergian dan tidak mempunyai air untuk mencuci tangan, sobat bisa menggunakan hand sanitizer sebagai alternatif untuk mencegah penularan virus dan bakteri, termasuk virus penyebab penyakit gondongan. Sebelum membeli, pastikan hand sanitizer mengandung alkohol minimal 60%. Termasuk membunuh virus dan bakteri penyebab penyakit. 

4. Hindari berbagi barang pribadi

Cara mencegah penyakit gondongan selanjutnya adalah dengan menghindari berbagi barang pribadi dengan orang lain. Barang-barang pribadi tersebut bisa berupa piring, sendok, gelas atau sikat gigi.

Virus penyebab penyakit gondongan sangat mudah menular melalui dahak. Tetesan air liur bisa keluar tidak hanya saat penderita gondongan bersin atau batuk, tapi juga saat berbagi barang pribadi dengan orang lain.

5. Meningkatkan daya tahan tubuh

Untuk meminimalisir infeksi paramyxovirus penyebab penyakit gondongan, Perlu meningkatkan daya tahan tubuh. Ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk meningkatkan imunitas tubuh.

• Makanlah buah-buahan dan sayur-sayuran yang bergizi. Cuci buah dan sayuran dalam air sebelum dikonsumsi.
• Minumlah setidaknya 8 gelas air per hari. Berolahragalah secara teratur minimal 30 menit sehari atau 150 menit seminggu.
• Tidurlah minimal 8 jam sehari. Jaga agar berat badan Anda sempurna.

6. Dapatkan vaksinasi

Meningkatkan daya tahan tubuh juga dapat dilakukan dengan pemberian vaksin. Selain itu, pemberian vaksin ini juga merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit gondongan. Untuk anak-anak, vaksin yang diberikan adalah vaksin MMR. Vaksin ini berguna melindungi tubuh dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.

Pemberian vaksin ini dilakukan sebanyak 2 kali pada masa kanak-kanak, yakni pada usia 15–18 bulan dan pada usia 5–7 tahun. Orang dewasa yang belum menerima vaksin atau baru menerima satu dosis vaksin masih bisa menerimanya.

Vaksin MMR untuk orang dewasa dianjurkan bagi orang yang bekerja atau tinggal di daerah yang terpapar virus penyebab penyakit gondongan. 

Namun, bahan-bahan dalam vaksin dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Oleh karena itu, sebelum mendapatkan vaksinasi gondongan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Biasanya, virus penyebab penyakit gondongan menimbulkan gejala yang muncul sekitar 16 hingga 18 hari setelah terinfeksi. 

Gejalanya berupa demam, sakit kepala, kelelahan, serta pembengkakan pada pipi dan rahang yang menimbulkan nyeri saat ditekan.